Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
PENGANTAR
Ruang publik kita akhir-akhir ini dipenuhi dengan berita tentang dinamika kehidupan publik. Pertama, tentang batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-20. Penggemar sepakbola pun kecewa atas kenyataan ini. Tak pelak, hal ini dikaitkan pula dengan peluang Ganjar Pranowo yang namanya berkibar sebagai bakal calon dalam Pilpres 2024 dan merupakan salah satu kepala daerah yang keberatan dengan kedatangan Timnas Israel hingga akhirnya FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah. Hubungan sepakbola dengan politik memang bukan merupakan barang baru di dunia. Maka, menjadi wajar jika soal gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kemudian dikaitkan dengan politik pilpres.
Kemudian, soal korupsi dan aliran dana tidak wajar di jajaran pejabat Kementerian Keuangan yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan korupsi BTS Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang sedang dalam penyelidikan Kejaksaan. Kedua kasus tersebut menjadi sorotan lantaran besarnya kerugian negara, modus korupsi dan kolusi yang terjadi, serta melibatkan pejabat tinggi negara. Bagaimana pandangan publik atas kasus-kasus tersebut?
Untuk mengetahui bagaimana opini publik mengenai isu-isu tersebut, Indikator Politik Indonesia menyelenggarakan survei opini publik nasional. Survei menanyakan secara khusus awareness atau pengetahuan publik tentang isu-isu tersebut serta menanyakan sikap mereka tentang hal-hal yang terkait. Kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo juga ditanyakan dan melihat tren kepuasan tersebut dari waktu ke waktu.
Survei juga menanyakan tentang elektabilitas tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024. Selain itu, elektabilitas partai juga digali dalam survei.
Hasil survei diharapkan berguna sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk para pengambil kebijakan dan pemerhati isu-isu dalam survei ini.
