Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik terhadap Kinerja Presiden


PENGANTAR:

  • Langka dan mahalnya minyak goreng di tanah air dalam beberapa waktu belakangan ini mengundang tanya dari banyak pihak tentang apa penyebabnya. Karena sifatnya yang masif dan menyangkut hajat hidup orang banyak, banyak pihak juga mulai mempertanyakan dan menghubungkannya dengan kemampuan pemerintah Joko Widodo untuk mengatasi masalah tersebut. Pemerintah tampak seolah tak berdaya menanganinya, ditandai dengan berkepanjangannya kasus tersebut.
  • Salah satu gebrakan tampak dilakukan oleh Kejaksaan dalam upaya mengungkap kasus ini. Kejaksaan menetapkan empat tersangka, yang terdiri dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan tiga pihak swasta. Langkah ini seakan menjadi secercah harapan tentang pengungkapan kasus ini.
  • Dari hulu, Presiden Joko Widodo juga mengambil keputusan yang cukup drastis, yaitu melarang ekspor CPO dan turunannya. Diharapkan, keputusan ini akan mampu mengatasi kelangkaan dan mengendalikan harga minyak goreng.
  • Di satu sisi, langkah tersebut bisa mengatasi kelangkaan di sebagian wilayah. Namun, harga minyak goreng belum kembali normal. Masih diperlukan terobosan lain untuk mengatasinya.
  • Di tengah situasi tersebut, pemerintah juga menaikkan harga bahan bakar minyak. Hal ini seolah menambah beban masyarakat, apalagi pada saat lebaran yang dalam kondisi normal pun harga-harga cenderung naik.
  • Di luar itu, terdapat beberapa perkembangan terakhir di masyarakat, terkait isu pandemic, mudik lebaran, dan KTT G-20. Semuanya mendapat perhatian publik dan karenanya pendapat publik menjadi penting untuk diketahui.
  • Oleh karena itu, Indikator Politik Indonesia menyelenggarakan survei opini publik secara nasional untuk memotret pendapat publik atas berbagai perkembangan terakhir di tanah air, tentang kasus minyak goring, harga BBM, isu pandemi COVID-19, mudik lebaran, dan KTT G-20.
  • Hasil survei diharapkan dapat memberi masukan kepada para pengambil kebijakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan langkah untuk mengatasi masalah dan meraih dukungan publik.

DOWNLOAD Rilis Selengkapnya disini: Rilis Survei 15 Mei 2022