Rilis Indikator: Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci

Masa kampanye Pemilu 2024 telah berlangsung lebih dari sebulan sejak 28 November 2023. Para paslon capres dan cawapres serta caleg telah menyampaikan visi dan misi serta berbagai gagasan kepada publik dalam berbagai format untuk menjangkau pemilih di pelosok Nusantara. Tak hanya itu, aneka gimmick kampanye juga beredar dan para pendukung masing-masing paslon juga sibuk berkampanye dan saling mengkritik. Waktu yang tersisa untuk berkampanye semakin menyempit, kurang dari sebulan.

Dalam rilis Indikator Politik Indonesia sebelumnya pada 26 Desember 2023, berdasarkan survei telepon, tampak bahwa secara absolut dukungan pada Paslon Nomor Urut 2 (Paslon 2) teratas, diikuti Paslon Nomor Urut 3 (Paslon 3), kemudian Paslon Nomor Urut 1 (Paslon 1). Ditemukan pula bahwa dukungan pada PDI Perjuangan dan Gerindra sangat ketat dengan selisih tidak signifikan. Debat tampak memperkuat pilihan di antara mereka yang menyaksikan debat dan sejak awal telah mendukung paslon tertentu. Artinya, preferensi awal lah yang cenderung mempengaruhi evaluasi dalam debat.

Bagaimana peta elektoral kini? Apakah terjadi perubahan dukungan terhadap para paslon dan partai setelah masa kampanye berlangsung lebih lama? Bagaimana pula tren peta elektoral di 13 wilayah kunci? Apakah terjadi pula perubahan dukungan berdasarkan kelompok ormas Islam, kepuasan terhadap Presiden, dan kelompok sosio-demografi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dalam rilis Indikator Politik Indonesia kali ini, berdasarkan survei pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Hasil survei diharapkan memberi gambaran tentang tren peta elektoral terkini secara nasional dan di 13 wilayah kunci, serta berdasarkan kelompok tertentu. Hasil survei dapat berguna untuk para analis dan pengambil keputusan, khususnya terkait politik dan Pemilu 2024.

Silakan download selengkapnya disini: RILIS INDIKATOR 18 JANUARI 2024