RILIS INDIKATOR: SALING SALIP ELEKTABILITAS CAPRES CAWAPRES JELANG PEMILU 2024
Minggu, 04 Juni 2023

Sejak Pemilu 2004, Indonesia menerapkan sistem presidensialisme dengan pemilihan presiden dan wakilnya secara langsung. Pasal 6A Ayat (1) UUD 1945 hasil amandemen mengatur bahwa “Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.” Berbeda dari sistem pemilihan tidak langsung sebelumnya, sistem pemilihan langsung menempatkan figur calon presiden dan calon wakil presiden dalam posisi krusial, di samping partai politik, untuk dapat memenangkan kontestasi pemilu.

Pentingnya figur calon ini diperkuat dengan formasi partai politik di parlemen yang multipartai dengan fragmentasi ideologi sebagai penciri partai. Kondisi ini menyebabkan partai-partai politik tidak dapat dibedakan selain tanda gambarnya, dan atau ketuanya. Hal ini tentu menyulitkan pemilih untuk memilih calon berdasarkan partai politik asalnya dan berharap sang calon akan menjalankan kebijakan yang sesuai dengan ideologi partai.

Meski dalam derajat tertentu, pemilih menjadikan partai politik sebagai acuan dalam memilih calon, namun sulitnya membedakan antarpartai dan rendahnya identifikasi pemilih terhadap partai membuat pemilih kembali hanya mengandalkan pengambilan keputusan mereka pada figur calon. Apakah karena calon lebih dikenal, disuka, dipandang memiliki karakteristik tertentu, atau kadang terkait dengan isu tertentu yang sedang hangat.

Jelang Pilpres 2024, sejumlah nama telah teridentifikasi dan mendapat dukungan publik. Tiga teratas capres sejauh ini adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Ketiganya memang telah mengantongi dukungan dari beberapa partai politik. Namun, dukungan pada ketiganya tampak masih belum ajeg. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi publik juga belum ajeg, masih rentan terhadap perkembangan situasi politik maupun kondisi lain. Sebut saja dukungan terhadap Ganjar Pranowo yang sempat merosot setelah kasus gagalnya Pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Kondisi ini juga terjadi di level calon wakil presiden. Sejumlah nama sudah sempat disebut-sebut akan maju dan cukup didukung oleh publik, seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Mahfud MD. Akan tetapi, dukungan pada para calon wakil tersebut juga masih fluktuatif, tergantung ke mana arah angin berhembus, isu apa yang sedang mengemuka dan ‘menguntungkan’ nama tertentu.

Bagaimana situasinya saat ini? Apakah saling salip elektabilitas capres dan cawapres masih terjadi? Siapa yang kali ini menanjak, dan siapa yang merosot? Rilis survei Indikator Politik Indonesia kali ini membahas hal tersebut, termasuk tren elektabilitas partai politik dan isu-isu yang potensial berhubungan dengan naik-turunnya dukungan terhadap para calon.

Hasil survei dapat menjadi gambaran tentang fluktuasi elektabilitas para calon dan rujukan dalam menganalisis perilaku memilih jelang Pilpres 2024.

Download Laporan Rilis Survei selengkapnya disini: RILIS INDIKATOR 04 JUNI 2023