Rilis Indikator 04 Januari 2023


Rilis Survei Nasional INDIKATOR:
“Kinerja Presiden , Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024”
Rabu, 04 Januari 2023. Jam 13.00 – 15.00 WIB

PENGANTAR

Tingkat kepuasan terhadap kinarja presiden (presidential approval rating) merupakan raport yang menggambarkan sukses tidaknya pemerintah di mata publik. Layaknya raport, nilai yang tercantum mengindikasikan kemampuan pemerintah dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi rakyat. Tingkat kepuasan juga berfungsi sebagai modal untuk terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. Jika dirasa memuaskan maka masyarakat akan tambah percaya dan mereka akan mendukung kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah. Namun jika buruk maka pemerintah harus siap dengan sanksi publik, termasuk pencabutan dukungan untuk terus berkuasa.
Tahun 2022 ditandai dengan berbagai peristiwa besar yang berdampak terhadap kehidupan publik, dan dengan sendirinya juga berdampak terhadap kinerja pemerintah. Setelah varian Delta Covid-19 yang menelan banyak korban mulai mereda di akhir 2021, varian Omicron merebak di awal 2022 dan membuat pemulihan ekonomi kembali mengalami kesulitan. Dunia dilanda inflasi, harga-harga naik tajam, tak terkecuali di Amerika Serikat dan Eropa Barat yang dikenal stabil ekonominya. Di saat sulit ini, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina dan mengobarkan perang yang berlangsung hingga kini. Ekonomi dunia semakin tidak menentu, karena perang telah melambungkan harga energi dan membuat pasokan barang, khususnya pangan dan produk pertanian, terhambat.
Sejumlah peristiwa besar juga terjadi di dalam negeri. Setidaknya ada tiga peristiwa yang banyak menyita perhatian masyarakat dan secara langsung berhubungan dengan kinerja pemerintah; yaitu, kelangkaan minyak goreng, pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat, dan tragedi sepak bola Kanjuruhan. Ketiganya memberikan ujian berat kepada Presiden Joko Widodo karena keterlibatan aparat pemerintah dalam peristiwa-peristiwa tersebut.
Sikap pemerintah dalam menangani kelangkaan minyak goreng cukup tegas. Kejaksaan Agung menahan sejumlah pihak yang dinilai bertanggungjawab terhadap krisis ini. Presiden juga banyak melakukan gebrakan untuk menurunkan harga migor. Meskipun banyak yang menilai lamban, kasus pembunuhan terhadap Brigadir Joshua Hutabarat juga ditangani secara transparan. Semua pihak yang terlibat diungkap dan dihadapkan pada pengadilan yang terbuka. Namun tragedi Kanjuruhan yang menelan 150 korban lebih sampai saat ini masih dirasa belum tuntas penanganannya.
Atas berbagai peristiwa di atas, rapot kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sepanjang 2022 tidaklah selalu baik-baik saja. Ada kalanya turun dan ada kalanya naik, sesuai dengan evaluasi masyarakat terhadap keberhasilan pemerintah dalam menangani berbagai persoalan yang mengemuka.
Selain berfungsi sebagai indikator keberhasilan dan kegagalan pemerintah, approval rating kinerja presiden juga berpengaruh terhadap dukungan pada partai-partai politik dan calon-calon presiden. Efek ekor jas (coattail effect) figur seorang presiden tidak berhenti hanya pada saat pemilu, tetapi bisa terus berlangsung pada saat memerintah, apalagi ketika memasuki tahun politik.
Secara umum, partai politik yang terasosiasi kuat dengan Presiden akan mengalami pasang surut dukungan seiring dengan irama approval rating presiden. Dalam konteks ini, partai-partai pengusung dan yang berkoalisi dengan pemerintah berpotensi mendapat efek ekor jas Presiden, baik yang bersifat positif maupun negatif. Jika approval rating Presiden naik maka tingkat dukungan yang diperoleh juga naik, dan begitu juga sebaliknya.
Logika yang sama juga berlaku bagi partai-partai politik yang berada di luar pemerintahan dan yang berposisi sebagai oposisi. Perolehan suara partai-partai ini cenderung berbanding terbalik dengan approval rating Presiden. Ketika masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah, maka mereka mengalihkan dukungan kepada partai-partai oposisi atau yang berada di luar pemerintahan. Akibatnya, dukungan suara yang diperoleh partai-partai oposisi naik seiring dengan approval rating Presiden yang turun.
Hal yang sama juga berlaku dalam hubungan antara approval rating Presiden dan tingkat dukungan calon-calon presiden. Calon presiden yang dinilai publik dekat dengan Presiden, baik karena kesamaan partai politik atau profil kepemimpinannya, cenderung mengalami naik-turun dukungan seiring dengan approval rating Presiden. Sebaliknya, calon presiden yang dinilai berseberangan atau memiliki sikap antitesis dengan Presiden akan mengalami pasang-surut memperoleh dukungan yang berkebalikan dengan approval rating Presiden.
Tentu saja pola hubungan antara approval rating Presiden dan partai politik serta calon presiden tidak selalu linear. Ada kalanya dukungan terhadap partai politik tertentu berkorelasi negatif dengan approval rating Presiden, padahal partai tersebut merupakan pendukung pemerintah. Situasi ini bisa muncul di antaranya karena aspirasi elit dan pendukung tingkat bawah partai tersebut tidak sejalan, atau masyarakat kurang mengetahui bahwa partai tersebut mendukung pemerintah.
Perolehan suara calon presiden tertentu juga tidak selalu memiliki korelasi positif ataupun negatif dengan approval rating Presiden. Hal ini karena basis pendukung setiap calon presiden berbeda-beda, dan bisa jadi basis dukungan calon presiden tertentu tidak bersentuhan dengan basis pendukung Presiden, alias memiliki jenis segmen pemilih yang berbeda.
Rilis hasil survei nasional yang dilakukan di penghujung 2022 ini dimaksudkan untuk merefleksikan rapot kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kami akan menampilkan approval rating Presiden dari waktu ke waktu untuk melihat pasang surut kepuasan masyarakat terhadap pemerintah dalam menangani berbagai persoalan secara agregat.
Dalam beberapa rilis sebelumnya telah banyak dibahas masalah kelangkaan minyak goreng, pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat dan tragedi Kanjuruhan. Rilis hasil survei kali ini akan mengevaluasi sejumlah peristiwa lain yang juga berpotensi mempengaruhi approval rating Presiden. Di antaranya adalah presidensi Indonesia di G20, konflik di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan tragedi gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Di samping refleksi, rilis hasil survei ini juga dimaksudkan untuk melihat tren ke depan sehubungan dengan 2023 sebagai tahun politik yang akan berlangsung hingga pemilihan umum pada Februari 2024. Kami akan menganalisis hubungan antara approval rating Presiden dan perolehan dukungan partai-partai politik serta para calon presiden utama (front runners). Meskipun masih cukup jauh dari Pemilu, kita sudah menyaksikan kerja-kerja politik para calon presiden dan partai politik di sepanjang 2022. Untuk itu, publik perlu mendapat informasi bagaimana potret kontestasi yang sudah tampak hari ini dan kemungkinan hasilnya ke depan.
Silakan Download Laporan Rilis selengkapnya disini: RILIS INDIKATOR 04 JANUARI 2023 – Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024